Minggu, 26 Oktober 2008

Hidupku Itu...

Bagai sebuah kanvas tanpa warna, hanya sketsa. Tiap hari selalu sama, dan itu-itu saja yang aku lakukan. Pagi bangun tidur, sarapan, mandi, berpakaian, ke sekolah, pulang sekolah bareng teman-teman yang bahkan itu-itu saja, kembali makan siang, belajar (dikit palingan maximal 30 menit soalnya aku gak betah kalau harus belajar), baca novel, main game, mandi-lagi, sorenya keluar jalan-jalan (cuci mata atau ke warnet buat main internet dan tempatnya itu-itu mulu), malamnya, makan malam, belajar (paling dikit 15 menit), nonton ampe jam 9, dan terakhir tidur. Eit! jangan lupa beribadah. Itu yang penting, selalu beribadah itu baik! ^^ Sebenarnya semua itu karena orang tua yang OP (bukan OverPower yang doyan mukul loh... tapi sebaliknya, Over Protektif!)

Punya orang tua yang OP terkadang menyebalkan meski itu demi kebaikan. Rasanya begitu terkekang, bagai burung dalam sangkar (pintar juga aku menggunakan kata-kata). Gak boleh begini, gak boleh begitu, harus apalagi, harus apalagi... (Lah? Kok jadi nyanyi 'Bete'?). yah, memang seperti itu, Bete rasanya! Gak boleh lakuin ini, gak boleh lakuin itu... semuanya orang tua yang memberi perintah! Seperti Burung yang benar-benar berada di dalam sangkar yang terkunci rapat, dan lebih parahnya lagi, kaki burung itu diikat dengan rantai. Benar-benar terkekang akan perintah!

Ok, BTT (Back To Topic). Yah, meski hidupku sedikit berwarna, tetap saja kalau diandaikan dengan sebuah kanvas yang di dalamnya hanya ada sketsa, warna yang dilukis hanya setitik karena kehabisan cat minyak buat melukis. Bahkan, warnanya samar-samar. Andaikan ada sebuah kuas dan cat minyak baru, mungkin hidupku ini dapat menjadi lebih berwarna, seperti kanvas yang berisikan sketsa yang kini sedang dilukis seperti sketsa itu, mengikuti aliran yang telah ada. Yah, seandainya benar-benar ada, pasti saat ini kanvas itu sudah berada pada sebuah bingkai indah, yang dipajang di ruangan yang begitu besar, dengan berbagai warna di dalamnya (bisa dibilang seperti lukisan Abstract).

Yah, seandainya itu benar-benar terjadi. Tapi, itu tidak mungkin! Soalnya, sikapku yang cepat bosan tak akan bisa memberi warna. Meski aku telah melakukan kegiatan itu, tapi raanya bakalan cepat bosan. Andaikan aku pengamat lukisan, saat ini aku sedang melihat lukisan Abstract (yang tadi aku sebutkan di atas, yang merupakan warna hidup), yah, mungkin hanya beberapa menit melihatnya, aku akan berpindah ke lukisan lain, meski aku sudah bilang lukisan itu sangat bagus.

Yah, saat ini hanya angan-angan yang sulit terwujud tanpa kuas dan cat minyak. Yang di hadapanku sekarang ini, hanya kanvas bersikan sketsa hitam putih. Tidak berusaha mencari kuas dan cat minyak itu, hanya duduk melamun memandangi kanvas hitam putih itu.

0 komentar: